SALATIGA - Anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad, Pratu RW dikeroyok lima pemuda mabuk di Pasar Blauran Kota Salatiga, Jawa Tengah. RW mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit, sementara 1 pelaku bernama Argo Wahyu Pamungkas, belakangan diketahui meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menjelaskan, pengeroyokan terhadap Pratu RW terjadi pada Kamis, 1 September 2022. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi saat Pratu RW mengantarkan sang istri, yang tengah hamil 6 bulan untuk pergi ke pasar Blauran. Saat itu, Pratu RW diserempet kendaraan pikap yang dikendarai Argo Wahyu Pamungkas beserta 4 orang temannya.
Setelah menyerempet, Argo dan teman-temannya meneriaki Pratu RW. Namun oleh Pratu RW, teriakan itu tak dihiraukan. Hingga akhirnya, setelah sampai di Pasar, Argo bersama rekan-rekannya mendatangi Pratu RW dan mengeroyoknya.
"Argo Wahyu Pamungkas melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut, " terang Brigjen TNI Tatang Subarna, dalam keterangannya, Sabtu (3/9/2022).
Sementara itu istri Pratu RW yang panik dan ketakutan karena mengetahui suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan. Dirinya kemudian meminta pertolongan melalui WhatsApp ke group satu angkatan suaminya.
Atas kejadian tersebut Pratu RW mengalami luka-luka di bagian wajahnya. Setelah beberapa saat dilakukan pencarian, akhirnya para pelaku berhasil ditemukan. Selanjutnya mereka dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad.
"Setelah mendapatkan perawatan, pada Jumat (2/9/2022) salah satu pelaku, atas nama Argo Wahyu Pamungkas, dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih menjalani pengobatan di RST Dr Asmir Salatiga" terangnya.
Peristiwa pengeroyokan tesebut, kini ditangani Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut. (hm)